China dan Uni Eropa Berkolaborasi, Fokus Reformasi Sistem Moneter di Tengah Perang Tarif
Perdana Menteri China Li Qiang menyatakan bahwa negaranya siap memperkuat kerja sama dengan Bank Sentral Eropa (ECB). Hal ini termasuk dalam agenda reformasi sistem moneter internasional.
Li mendorong agar kedua pihak mempererat hubungan ekonomi dan meredakan ketegangan perdagangan yang belakangan mencuat akibat perang tarif global.
Baca Juga: China Keluarkan UU Antipemborosan Makanan, Jasa Catering Wajib Ingatkan Pembeli Jangan Beli Makanan Secara Berlebihan
“Dalam situasi global saat ini yang penuh dengan resistensi terhadap globalisasi, hanya kerja sama yang dapat membawa manfaat bersama,” ujar Li, dilansir dari Reuters, Kamis (13/6).
Ia menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendorong kerja sama terbuka, memperkuat koordinasi multilateral, serta meningkatkan konektivitas pasar dan sinergi industri dengan Uni Eropa.
Sebelumnya, Presiden ECB Christine Lagarde telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama dengan pihak China. Ia juga menyepakati pembentukan mekanisme pertemuan tahunan antara ECB dan People’s Bank of China (PBoC).
Langkah ini dilakukan di tengah upaya kedua belah pihak untuk mengurangi ketegangan dagang. Beijing baru-baru ini menunda pengumuman hasil penyelidikan terhadap impor daging babi dari Uni Eropa. Sementara itu, kedua pihak juga dilaporkan semakin dekat mencapai kesepakatan terkait tarif UE atas kendaraan listrik asal China .
Sebagai bagian dari negosiasi yang berlangsung, China telah memperpanjang penyelidikan anti-dumping terhadap brandy asal Uni eropa dan menyatakan kesediaan untuk mempercepat penerbitan izin ekspor magnet tanah jarang bagi perusahaan Eropa.
Baca Juga: Kampanye 'Jangan Buang-Buang Makanan' Sudah Jadi Program Nasional China
Kerja sama antara China dan ECB ini diharapkan dapat memperkuat stabilitas sistem keuangan global, sekaligus menciptakan jalur dialog baru di tengah meningkatnya tantangan ekonomi dan geopolitik internasional.
(责任编辑:时尚)
- ·Sjamsul Nursalim Ngumpet di Singapura, Penyidik Tak Tinggal Diam!
- ·Setya Novanto Tiga Kali Duduki Kursi Anggota DPR Dari Dapil NTT
- ·Dukung Menteri ATR/BPN Batalkan SHGB dan SHM Pagar Laut, Warga Desa Kohod: Penjarakan yang Terlibat!
- ·7 Destinasi Favorit di Bali Utara, Tak Kalah Menarik dari Selatan
- ·Terungkap, Anggota Densus 88 yang Kuntit Jampidsus Kejagung Berjumlah 10 Orang
- ·Pemkot Bekasi Kebut Penerangan Jalan Jelang Mudik Lebaran
- ·Minum Air Kelapa Setiap Hari, Apa Efeknya pada Tubuh?
- ·Polda Metro: Kalau Rizieq Tidak Bersalah, Ayo Pulang
- ·Kasus Corona di Jakarta Belum Susut, Waspada Yah...
- ·Ambisi Fadli Zon Jadikan Indonesia Negeri Beribu Museum, Bagaimana Caranya?
- ·PSI Mau Interpelasi Anies Baswedan, PDIP: Kenapa Sekarang?
- ·100 Hari Kerja Prabowo
- ·Ambisi Fadli Zon Jadikan Indonesia Negeri Beribu Museum, Bagaimana Caranya?
- ·Anies Tinjau Kebakaran Pasar Kramat Jati
- ·Dorong Wisata Domestik, AirAsia Beri Diskon PPN 6% Selama Libur Sekolah
- ·Kue Berbentuk Taylor Swift Ambruk Sebelum Dipamerkan
- ·Polri Akan Verifikasi Proses Penerimaan Akpol di Jabar
- ·Polda Metro Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Rizieq
- ·Tourism Australia dan Dwidaya Tour Berkolaborasi Perkuat Promosi Wisata di Indonesia
- ·KPK Penasaran Cara BPK Tentukan K/L Dapat Predikat WTP