会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Cerita Bung Hatta Tertib Table Manner, Makan Rendang Pakai Garpu!

Cerita Bung Hatta Tertib Table Manner, Makan Rendang Pakai Garpu

时间:2025-05-28 22:24:18 来源:quickq安卓版安卓下载 作者:探索 阅读:355次
Jakarta,quickq无限试用 CNN Indonesia--

Wakil Presiden Pertama RI Mohammad Hattabegitu menghargai apa pun yang tersaji di meja makan. Bersantap dengannya berarti harus mengikuti aturan alias table manner.

Barangkali Bung Hatta, sapaan akrab Mohammad Hatta, bakal gemas dengan kebiasaan makan anak muda zaman 'now' yang tak lepas dari gawai.

Cerita Bung Hatta Tertib Table Manner, Makan Rendang Pakai Garpu

Cerita Bung Hatta Tertib Table Manner, Makan Rendang Pakai Garpu

Gemala Rabi'ah Hatta, putri kedua Bung Hatta, menuturkan pelajaran pertama yang diajarkan sang ayah adalah soal menghargai.

Cerita Bung Hatta Tertib Table Manner, Makan Rendang Pakai Garpu

ADVERTISEMENT

Cerita Bung Hatta Tertib Table Manner, Makan Rendang Pakai Garpu

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Chef Penemu Tiramisu Roberto Linguanotto Meninggal di Usia 81 Tahun
  • Daftar Makanan Penambah Darah, Bisa Cegah Anemia
  • Deret Menu Makan Favorit Bung Karno, Sayur Lodeh Ditemani Tempe Bosok

Untuk urusan makanan, lidah Bung Hatta akrab dengan beragam masakan Nusantara. Di rumah, ia mengenal masakan baik masakan khas Minangkabau maupun Palembang dari ayah sambungnya.

Ketika beranjak remaja, ia melanjutkan pendidikan di Batavia (kini Jakarta). Kondisinya berbeda jauh dari masakan rumahan buatan sang bunda, jadi makanan serba apa adanya.

Hukuman pembuangan di Digul dan Banda Neira pun jadi pengalaman unik tersendiri buat Bung Hatta terlebih menyangkut soal makanan.

Gemala teringat ayahnya berusaha beradaptasi dengan cara bersantap warga setempat yang nyaris tak mengenal table manner.

"Makan biasa pakai sendok garpu, di Banda Neira, ayah belepotan masukin makanan ke mulut," kata dia diiringi senyum.

Kendati demikian, ia masih disiplin untuk urusan berpakaian, larangan bicara ketika masih ada makanan di mulut dan duduk yang baik selama makan bersama. Hal ini pun berlaku saat sahur di bulan Ramadan. Tak pernah sekali pun Gemala melihat ayahnya mengenakan sarung saat santap sahur.

Dalam perjalanannya, makanan favorit Bung Hatta pun tak hanya makanan khas Minangkabau. Gemala pun membagikan beberapa makanan favorit ayahnya antara lain,

  • Lidah sapi goreng kering yang diletakkan di atas telur ceplok.
  • Sayur urap khas Banda Neira yang dilengkapi dengan kacang kenari.
  • Sambal lingkung yakni makanan khas Palembang. Meski disebut sambal, sebenarnya menu ini semacam abon atau serundeng dari ikan seperti ikan tengiri.
  • Serikaya dan ketan yang merupakan kue tradisional khas Sumatera Barat. Orang Minang menyebutnya Katan Sarikayo. Kudapan biasa disajikan di acara syukuran, acara adat dan acara pernikahan.
  • Ampiang dadiah yang terbuat dari ampiang (emping beras) dan dadiah atau yogurt.

"Belum sah ke Bukittinggi kalau belum coba ampiang dadiah," imbuh Gemala.

(els/pua)

(责任编辑:休闲)

相关内容
  • Tragis, Wanita Tewas Akibat Terjebak di Konveyor Bagasi Bandara
  • TNI AD Selidiki Mengapa Warga Sipil Bisa Masuk Area Pemusnahan Amunisi di Garut
  • Di Balik Cepatnya Penunjukan Paus Leo XIV, KWI: Cerminan Paus Fransiskus
  • Pos Indonesia: Permen Pos Komersial Jadi Motor Pertumbuhan Industri Logistik Nasional
  • Firli Bahuri Dianggap Plin
  • Arsenal Beri Lampu Hijau Mikel Arteta Bidik Pemain Bintang Real Madrid Senilai Rp 1,8 Triliun
  • Lewat Penguatan Riset, Inovasi dan Modernisasi, Daya Saing Petani Indonesia Siap Ditingkatkan
  • Keluarga Kolonel Cpl Antonius Hermawan yang Gugur dalam Ledakan Garut: Tak Sempat Pulang Minta Restu
推荐内容
  • Tanah di Swedia Dijual Seharga Permen per Meter Persegi, Minat?
  • Pacu Pembangunan Industri Petrokimia, Ini Langkah Kemenperin Guna Penuhi Kebutuhan Pasar Domestik
  • Musim Ditutup! PLN Mobile Proliga 2025 Jadi Ajang Bersinarnya Talenta Muda Tanah Air
  • BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bogor, Ada Salmonella dan E.Coli di Air, Telur, dan Sayur
  • Daftar 20 Kota Paling Bahagia di Dunia, Tak Ada dari Indonesia
  • TNI AD Selidiki Mengapa Warga Sipil Bisa Masuk Area Pemusnahan Amunisi di Garut