会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Greenpeace Ungkap Ancaman Tambang Nikel Masih Bayangi Raja Ampat!

Greenpeace Ungkap Ancaman Tambang Nikel Masih Bayangi Raja Ampat

时间:2025-06-13 12:40:42 来源:quickq安卓版安卓下载 作者:焦点 阅读:316次
Warta Ekonomi,quickqios怎么下载 Jakarta -

Greenpeace Indonesia merilis laporan investigasi terbaru yang mengungkap masih adanya ancaman serius dari aktivitas pertambangan nikel di wilayah konservasi Raja Ampat, Papua Barat Daya. Temuan ini muncul meski pemerintah telah mencabut empat dari lima izin usaha pertambangan (IUP) aktif di kawasan tersebut.

Dalam laporan berjudul "Surga yang Hilang?", Greenpeace mencatat terdapat 16 IUP nikel di Raja Ampat—terdiri dari lima izin aktif dan 11 lainnya yang telah dicabut atau kedaluwarsa. Sebanyak 12 di antaranya berada di dalam kawasan Geopark Global UNESCO.

Greenpeace Ungkap Ancaman Tambang Nikel Masih Bayangi Raja Ampat

Greenpeace Ungkap Ancaman Tambang Nikel Masih Bayangi Raja Ampat

Ketua Tim Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Arie Rompas, mengatakan terdapat beberapa fakta mengkhawatirkan atas izin tambang di kawasan Geopark Raja Ampat. Salah satunya adalah Tiga izin yang aktif kembali setelah gugatan perusahaan dikabulkan pengadilan.

Greenpeace Ungkap Ancaman Tambang Nikel Masih Bayangi Raja Ampat

Baca Juga: IAGI Dukung Pencabutan IUP Nikel di Raja Ampat, Sebut Pengelolaan Sumber Daya Mineral Harus Berkelanjutan

Greenpeace Ungkap Ancaman Tambang Nikel Masih Bayangi Raja Ampat

Selain itu, izin pertambangan di Kepulauan Fam yang mencakup destinasi wisata ikonik, Piaynemo, dan adanya keterlibatan sejumlah politically exposed persons (PEPs) dalam perusahaan tambang aktif.

"Rantai pasok bijih nikel yang mengalir ke PT IWIP di Maluku Utara. Rencana pembangunan smelter di Sorong yang dinilai menjadi indikasi lanjutan ancaman tambang," ujar Arie dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (12/6/2025).

Arie menilai pencabutan izin belum menjamin perlindungan menyeluruh bagi ekosistem Raja Ampat.

“Kami khawatir pencabutan izin hanya respons sesaat terhadap tekanan publik. Ancaman tambang belum sepenuhnya hilang,” ujarnya. 

Untuk itu, ia mendesak agar izin milik PT Gag Nikel turut dicabut demi perlindungan penuh.

Sementara itu, aktor Angela Gilsha, yang ikut mengunjungi lokasi tambang di Pulau Kawe, menceritakan pengalaman saat dirinya dikejar petugas keamanan tambang ketika mengambil dokumentasi. 

Baca Juga: Pemerintah Cabut Izin Tambang Nikel di Raja Ampat, Salah Satunya Perusahaan Keluarga Aguan!

“Kalau ada izinnya, kenapa orang yang datang untuk melihat saja malah diperlakukan seperti itu?” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Pesisir & Pulau Kecil KKP, Ahmad Aris, menegaskan pulau-pulau tempat aktivitas tambang itu tergolong pulau sangat kecil dan dilindungi dari aktivitas eksploitatif. 

Menurutnya, karakteristik bentang alam yang didominasi laut sangat rentan terhadap kerusakan.

(责任编辑:综合)

相关内容
  • Prabowo Subianto Bakal Terima Penghargaan Bintang Bhayangkara Utama dari Kapolri Hari Ini
  • Pasar Kripto Bangkit, Harga Bitcoin Sukses Tembus US$106.000
  • Pasar Kripto Bangkit, Harga Bitcoin Sukses Tembus US$106.000
  • Catat Baik
  • 4 Dosen UPNVJ Terlibat Pelanggaran Nilai Integritas Akademik, Dijatuhi Sanksi Administratif
  • Imbas Aksi 411 di Patung Kuda, Transjakarta Lakukan Penyeusaian Layanan
  • PAN, Golkar dan PPP Buka Peluang Merapat, Elite PDIP: Ganjar kan Kader Kami, Tunggu Lah
  • INTIP: Daftar Sayuran Tinggi Kalsium, Teman Sehat saat Menua
推荐内容
  • Imbas Kasus Hasyim Asy’ari, Istana Pastikan Pilkada Serentak 2024 Tetap Digelar Tepat Waktu
  • Apa Itu Polytrauma Liam Payne, yang Disebut Penyebabnya Meninggal
  • Tiket Formula E Jakarta Belum Dijual, Wagub DKI Langsung Ungkap Hal Ini
  • Daftar 25 Destinasi Terbaik Tahun 2025 versi NatGeo, Ada Raja Ampat
  • Jadi Pemicu Ketidakpuasan, Prabowo Didorong Soroti Masalah Pengangguran dan Harga Pangan
  • Tertinggi di Indonesia, Nilai Investasi di Jakarta Tahun 2022 Capai Rp108,9 Triliun