会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Nezar Patria Beberkan Tantangan Infrastruktur Digital dan Talenta AI di Indonesia!

Nezar Patria Beberkan Tantangan Infrastruktur Digital dan Talenta AI di Indonesia

时间:2025-06-13 06:55:44 来源:quickq安卓版安卓下载 作者:知识 阅读:338次
Warta Ekonomi,quickq测试版 Jakarta -

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyoroti dua tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam misi memperkuat ekosistem kecerdasan buatan (AI) nasional, pertama infrastruktur digital yang belum merata, lalu masalah selanjutnya berkaitan dengan keterbatasan pengembangan talenta. Hal ini disampaikannya dalam forum The Asia Get Together yang digelar di sela London Tech Week 2025. 

“Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, memastikan infrastruktur digital yang merata, dari broadband hingga layanan cloud, di seluruh wilayah perkotaan dan terpencil adalah tugas utama, tutur Nezar dikutip Selasa (10/6/2025).

Nezar Patria Beberkan Tantangan Infrastruktur Digital dan Talenta AI di Indonesia

Nezar Patria Beberkan Tantangan Infrastruktur Digital dan Talenta AI di Indonesia

Nezar menegaskan bahwa pengembangan talenta AI dalam skala besar membutuhkan investasi jangka panjang di sektor pendidikan, khususnya pada bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika), serta kolaborasi lintas negara.

Nezar Patria Beberkan Tantangan Infrastruktur Digital dan Talenta AI di Indonesia

Baca Juga: CEO DeepMind Kasih Peringatan! Bahaya AI Lebih Besar dari Sekadar PHK Massal

Nezar Patria Beberkan Tantangan Infrastruktur Digital dan Talenta AI di Indonesia

Meski begitu, keterbatasan infrastruktur dan sumber daya manusia yang terjadi di Indonesia, bukan hanya sebuah tantangan tapi bisa jadi katalis untuk sebuah inovasi.

Ia juga menekankan bahwa Indonesia berkomitmen menyeimbangkan inovasi AI dengan tata kelola yang bertanggung jawab, terutama terkait privasi data, keadilan algoritmik, dan kepercayaan publik. Pendekatan ini disebut sejalan dengan agenda pembangunan nasional dan nilai-nilai demokrasi.

"Kami percaya bahwa inovasi harus berjalan seiring dengan tata kelola. Pendekatan Indonesia berakar pada komitmen ganda: memungkinkan inovasi yang gesit dan melindungi nilai-nilai demokrasi," ujar Wamen Nezar Patria.

Baca Juga: Komdigi dan BSN Percepat Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Dalam Negeri

Menurut Nezar, partisipasi Indonesia dalam London Tech Week 2025, bukan hanya untuk memperkuat posisi sebagai konsumen teknologi, tetapi sebagai mitra aktif dalam pengembangan dan komersialisasi AI.

“Bagi negara-negara di Asia, terutama ekonomi digital yang berkembang seperti Indonesia, forum semacam ini memungkinkan kemitraan lintas batas dalam penelitian dan komersialisasi AI, eksperimen regulasi bersama melalui regulatory sandboxes, transfer pengetahuan dan peningkatan kapasitas, hingga mobilisasi modal karena investor Barat mencari pasar berkembang dengan pertumbuhan tinggi,” jelas Nezar.

(责任编辑:百科)

相关内容
  • Bingung dengan Istilah KIM Plus di Pilkada Jakarta, Cak Imin: Tidak ada Kimchi, Tidak ada Jong Un
  • Cara Bikin Alpukat Cepat Matang, Pakai Merica Hingga Tusuk Gigi
  • Ketua MK Komentari Batas Usia Capres Cawapres, Hensat: Biarkan DPR Yang Memutuskan
  • Elektabilitas Erick Thohir Tertinggi sebagai Cawapres di Jatim Menurut Survei PRC
  • Dorong PDIP Umumkan Calon di Pilkada Sumut, Projo: Jangan Sampai Bobby Nasution Lawan Kotak Kosong!
  • Industri Mamin Berkontribusi Signifikan pada PDB dan Penciptaan Lapangan Kerja
  • PDIP Umbar Janji Jika Ganjar Menang Pemilu 2024: Pastikan Kesejahteraan Terhadap Petani dan Nelayan
  • Bawaslu Khawatir ASN Tidak Netral Jelang Pemilu 2024
推荐内容
  • Dukung Peningkatan Mutu Pendidikan di Daerah, BRI Ajak Guru se
  • Indeks Bisnis UMKM BRI Menguat di Q1
  • DIY Kaji Aturan Wajib Life Jacket di Pantai Selatan, Cegah Kecelakaan
  • Komnas HAM Sebut Kericuhan di Pulau Rempang Diduga Ada Pengerahan Kekuatan Aparat yang Berlebihan
  • Genjot Pembiayaan Hijau, BNI Siap Terbitkan Sustainability Bond Rp5 Triliun
  • Ditegur KPK, Ditjen PAS Akui Kelalaian Sipir Lapas Sukamiskin