Dewas KPK: Ada 329 Laporan Masyarakat Selama Periode 2019
JAKARTA,quickq 安卓 DISWAY.ID- Ketua Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) Tumpak Hatorangan Panggabean menjelaskan bahwa, selama periode 2019-2024 terdapat 329 laporan masyarakat terhadap penindakan di lembaga antirasuah itu.
Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers Laporan Kinerja Dewas KPK periode 2019-2024 di Gedung ACLC KPK pada Kamis, 12 Desember 2024.
"Banyak masyarakat melapor kepada Dewas, tentang praktik-praktik tentang tindakan-tindakan yang dilakukan oleh KPK. Yang terbanyak adalah di bidang penindakan," kata Tumpak.
BACA JUGA:Dewas Sebut Pimpinan KPK Bernyali Kecil dalam Berantas Korupsi
Lebih lanjut, Tumpak menjelaskan bahwa aduan tersebut banyak berasal dari protes masyarakat saat dilakukan penggeledahan, serta menyita barang bukti.
"Banyak yang bilang 'Pak, itu tidak sah penggeledahannya.' Itu yang dilaporkan kepada kami. Itu semua kami sampaikan ke dalam rapat Rakorwas," jelas Tumpak.
BACA JUGA:Jelang Lengser, Dewas KPK Minta Maaf yang Tak Bisa Tingkatkan Integritas Pimpinan KPK
Tumpak menjelaskan, materi Rakorwas (Rapat Koordinasi Pengawasan) berasal dari isu pengawasan, pengaduan masyarakat, hasil pemantauan dan evaluasi kinerja.
Dalam laporan tersebut, Ia menyebut per 31 Oktober 2024, selama periode 2019-2024, Dewas telah menindaklanjuti (TL) laporan dari kesimpulan hasil rapat Rakorwas sebanyak 90 persen.
BACA JUGA:Jelang Pelantikan Pimpinan Baru KPK, Buronan Harun Masiku Tetap Diburu
Dengan rincian, tahun 2020 terdapat 89 laporan. Kemudian, 2021 terdapat 74 laporan.
Lalu, tahun 2022 terdapat 65 laporan. Tahun 2023 terdapat 68 laporan dan tahun 2024 terdapat 33 laporan.
BACA JUGA:Mbak Ita dan Suami Tak Hadir Pemeriksaan, KPK : Minta Penjadwalan Ulang
Adapun untuk total selama periode itu ada 329 laporan.
- 1
- 2
- »
相关文章:
- Gerindra Bela Bapak Penjual Es Teh yang Diejek Gus Miftah, Bakal Diberi Bantuan Modal Usaha!
- Indonesia 7 Tahun Beruntun Raih Gelar Negara Paling Dermawan di Dunia
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Tak Larang Wisuda Sekolah, Asal Jangan Dipaksakan dan Berlebihan
- Populer dalam Diet, Apa Saja Efek Makan Nasi Merah Setiap Hari?
- Negosiasi Dagang Sukses, Dunia Nantikan Keputusan Xi Jinping dan Trump
- Dinamika Pasar Minyak dan Trend Mendatang Bersama Octa Broker
- Walkot Depok Larang Rumah Makan Buka Layanan Makan di Tempat
- IHSG Tak 'To The Moon' Saat Tarif AS Dibatalkan, OJK Ingatkan Investor Tetap Waras
- Sumur Resapan Prioritas Anies Baswedan, PSI Gak Terima Banget: Solusi Murahan, Melecehkan Rakyat...
- Temuan WoodMac Tarif Trump Jadi Boomerang Hantam Sektor Energi AS, Lihat Saja
相关推荐:
- Mendagri Setuju Jika Bansos Dihentikan Selama Pilkada
- Bismillah Tembus PTN! 17.969 Camaba Ikut SNBT
- Diduga Selundupkan Narkoba, Steve Immanuel Digelandang Polisi
- Jakarta Terapkan PSBB, Bogor Siap Ikut
- 3 Kementerian Bahas Keputusan Libur Sekolah Sebulan Selama Ramadan
- Bergerombol di Musim Hujan, Ini Cara Ampuh Usir Kecoak dari Rumah
- Visionary Capital Siap Ambil Alih TGUK, Proses Negosiasi Capai Babak Baru
- Saldo Dana PKH dan BPNT 2025 Tahap 2 Cair Mei, Cek Jadwal Lengkap dan Mekanismenya
- Banyak Orangtua Tak Sadar Anaknya Kena Bully di Sekolah, Ini Pesan Menteri PPPA
- Soto Ayam Masuk Daftar 20 Sup Terbaik di Dunia Versi CNN
- Mau Masuk IPB? Ribuan Maba Siap
- Link dan Cara Cek Pengumuman Hasil CPNS 2024, Dibuka Hari ini 5 Januari
- Link dan Cara Cek PIP 2025 Lewat HP, Sudah Cair atau Belum?
- Dunia Terancam Polusi Plastik, Menteri LH Hanif Faisol: Disebabkan Pola Konsumsi
- Totok Harap PTPS, PKD, dan Panwascam Percaya Diri Mengawasi Pemilihan 2024
- KPK Amankan Rp 6,8 Miliar dari OTT Pekanbaru, Tetapkan 3 Tersangka Termasuk Risnandar
- PT REI Optimalkan Distribusi Skincare Lewat Gudang di Jawa, Bali, dan Kalimantan
- Bank Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp3 Triliun, Targetkan Pertumbuhan 11,6 %
- Wali Kota Jakarta Pusat Arifin Bakal Sikat Habis Preman dan Parkir Liar, Berani?
- KPK Amankan Rp 6,8 Miliar dari OTT Pekanbaru, Tetapkan 3 Tersangka Termasuk Risnandar