会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Pengamat Sebut Pengembalian UN Jadi Syarat Kelulusan Adalah Kemunduran!

Pengamat Sebut Pengembalian UN Jadi Syarat Kelulusan Adalah Kemunduran

时间:2025-06-12 20:11:26 来源:quickq安卓版安卓下载 作者:百科 阅读:550次

JAKARTA,quickq官网安全下载 DISWAY.ID-- Isu untuk mengembalikan Ujian Nasional (UN) mencuat seiring dengan pergantian pemerintahan.

Meski Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menegaskan bahwa pihaknya enggan terburu-buru dalam mengambil keputusan sehingga hingga saat ini masih melakukan kajian mendalam, isu ini justru kian santer dibicarakan.

Pengamat Sebut Pengembalian UN Jadi Syarat Kelulusan Adalah Kemunduran

Pengamat Sebut Pengembalian UN Jadi Syarat Kelulusan Adalah Kemunduran

BACA JUGA:Bagaimana Kebijakan Ujian Nasional, Zonasi, Hingga Kurikulum Merdeka di Era Abdul Mu’ti? Ini Penjelasannya

Pengamat Sebut Pengembalian UN Jadi Syarat Kelulusan Adalah Kemunduran

BACA JUGA:Catat! Asesmen Nasional Bukan Pengganti Ujian Nasional, Kemendikbudristek: AN untuk Evaluasi Mutu Pendidikan!

Pengamat Sebut Pengembalian UN Jadi Syarat Kelulusan Adalah Kemunduran

Lantas, perlukah UN kembali dilaksanakan pada akhir masa pembelajaran SD, SMP, dan SMA?

Koordinator Nasional (Kornas) Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menyebut bahwa dikembalikannya UN berarti suatu kemunduran di dunia pendidikan.

"Kalau kembali ke UN seperti dulu ya kemunduran. UN itu buat apa? Ini yang belum jelas. Jadi kalau sama persis seperti dulu ya kemunduran," ungkap Ubaid ketika dihubungi Disway, 30 Oktober 2024.

Jika untuk mengetahui perkembangan siswa, menurutnya, ujian perlu dilakukan setiap hari.

BACA JUGA:Pak Prabowo dan Pak Mendikdasmen, Guru SMA Way Kanan Ini Memohon Bantuan Usai Dipecat Sepihak

"Ujian itu harusnya tiap hari, bukan malah UN yang 6 tahun sekali," cetusnya.

Teekait ujian, ia menegaskan tidak harus berupa mengerjakan soal berlembar-lembar, melainkan dengan cara yang lebih menyenangkan.

"Ujian itu jangan dibayangkan jawab soal berlembar-lembar. Bisa dilakukan dengan sangat menyenngkan, bisa sambil nyanyi, menari, bermain," tuturnya.

Selama ini, Ubaid menilai bahwa masyarakat terlalu terjebak pada budaya buruk ujian tersebut.

Akibatnya, muncul praktik manipulasi dan katrol nilai.

  • 1
  • 2
  • »

(责任编辑:探索)

相关内容
  • Gelar Diskusi dengan Pekerja Sritex, Wamenaker Immanuel Pastikan Tidak Ada PHK
  • Catat, 5 Jenis Makanan yang Bisa Picu Penyakit Autoimun
  • Komnas HAM Temukan Pelanggaran Kasus Mantan Pemain Sirkus OCI Sejak Tahun 1997
  • Diperdebatkan Ganjar dan Prabowo, Kapan Stunting Sebaiknya Dicegah?
  • Anak Usaha DOID Beri Pinjaman USD36 Juta ke Atlantic Carbon Group, Dananya Buat Ini
  • FOTO: Sambut Imlek, Naga Kayu Warnai Bundaran HI
  • Dudung Abdurrachman Tegaskan Tak Ada Istilah TNI Takut Sama Ormas
  • Komnas HAM Temukan Pelanggaran Kasus Mantan Pemain Sirkus OCI Sejak Tahun 1997
推荐内容
  • Polisi Geledah Rumah Penusuk Syekh Ali Jaber, Ternyata..
  • Pendaftaran Seleksi Mandiri UI 2025 Jalur Prestasi Resmi Dibuka, Berapa Biayanya?
  • Dari High ke Medium Risk, ESG PLN Tembus Standar Global
  • Resmi Dibuka! Cek Link dan Syarat Daftar Seleksi Mandiri ITB 2025, Lengkap Biaya Pendaftaran
  • Kurang Pasukan, Rapat Paripurna Interpelasi Anies Gagal Terlaksana: Kasihan...
  • Sandiaga dan Pemerintah Libatkan Swasta Bangun Ekosistem Kreatif yang Tangguh