您的当前位置:首页 > 知识 > AS Desak Vietnam Lepas dari Teknologi China 正文
时间:2025-06-17 09:09:22 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Amerika Serikat menekan Vietnam untuk mengurangi penggunaan teknologi asal quickq免费版安卓apk
Amerika Serikat menekan Vietnam untuk mengurangi penggunaan teknologi asal China dalam produk elektronik yang dirakit dan diekspor ke AS. Desakan ini mencuat di tengah negosiasi tarif baru, dengan ancaman bea masuk hingga 46% yang berpotensi memukul sektor ekspor utama Vietnam.
Mengutip dari The Economic Times, perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Samsung, Meta, dan Google banyak memproduksi perangkat di Vietnam. Namun, banyak produk rakitan Vietnam masih mengandalkan komponen dari China.
Pemerintah AS menilai ketergantungan ini menghambat strategi pemisahan rantai pasok teknologi dari China atau decoupling, yang selama ini menjadi fokus kebijakan industrinya. Sebagai respons, Vietnam menggelar serangkaian pertemuan dengan pelaku industri lokal guna mendorong substitusi impor komponen teknologi.
Baca Juga: Putaran Baru Negosiasi Perang Dagang AS-China Digelar di London
Meski demikian, pelaku industri mengungkapkan bahwa penggantian komponen tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat karena keterbatasan teknologi serta kapasitas produksi dalam negeri yang belum memadai.
Amerika Serikat menetapkan batas waktu hingga 8 Juli 2025 bagi Vietnam untuk menyepakati permintaan tersebut. Meski negosiasi terakhir dikabarkan menunjukkan kemajuan, persoalan ketergantungan terhadap teknologi China masih belum terselesaikan.
Selain itu, Washington juga mendesak Hanoi untuk menindak praktik penyalahgunaan label “Made in Vietnam” pada produk asal China guna menghindari pengenaan tarif tambahan.
Baca Juga: Negara Tetangga Macam Vietnam Panen Investasi Asing, Indonesia Jadi Sapi Ompong! Ini Biang Keladinya
Pakar rantai pasok global, Carlo Chiandone, menilai bahwa Vietnam masih tertinggal jauh dari China dalam hal skala dan efisiensi industri. Ia memperingatkan bahwa perubahan drastis bisa mengganggu hubungan ekonomi dan diplomatik Vietnam dengan China, yang selama ini juga merupakan investor utama.
"Vietnam tertinggal sekitar 15–20 tahun dari China dalam membangun rantai pasok yang canggih dan luas, tapi perkembangannya cepat, terutama di sektor-sektor seperti tekstil dan elektronik," ujar Carlo, dikutip Senin (16/6/2025).
Kubu Ganjar Minta MK Panggil Kapolri di Sidang Sengketa Pemilu Terkait Netralitas Aparat2025-06-17 08:51
Nicho Silalahi Berani Bilang ke Ruhut Sitompul: Kupikir Abang Cerdas dan Paham Hukum2025-06-17 08:38
Daftar 9 Kecurangan Pilpres 2024 Diungkap Tim Hukum AMIN2025-06-17 08:13
Bekuk Begal Motor di Cipayung, Polisi: Mereka 3 Kali Beraksi2025-06-17 07:45
KNTI: Stop Privatisasi Air Adalah Jawaban dari Penurunan Tanah Jakarta2025-06-17 07:19
Diduga Lecehkan Korban Penganiayaan, Kapolsek Pinang Tangerang Dicopot2025-06-17 06:56
Polri Cegah Penyebaran Berita Hoax Terkait Pemilu 2024 Sejak Dini2025-06-17 06:55
Harus Dicatat, Ini 6 Efek Samping Minum Cuka Apel untuk Turunkan BB2025-06-17 06:42
Yakin Kasus Novel Tak Menguap, KPK Sebut Pertemuan Jokowi2025-06-17 06:41
Buat PSI Terpicu, Ternyata Ini Penyebar Kaos Kampanye Anies Baswedan!2025-06-17 06:30
Rp13,4 Triliun Sudah Cair untuk THR ASN, TNI2025-06-17 08:59
7 Kebiasaan Ini Bisa Bantu Bakar Lemak Perut saat Tidur2025-06-17 08:54
Heboh Anggur Shine Muscat, Ini Cara Menghilangkan Pestisida pada Buah2025-06-17 08:52
Kasus Bahasa Sunda Semakin Hot, Masyarakat Minta Arteria Dahlan Segera Didepak: Kita Perjuangkan!2025-06-17 07:46
MK Kabulkan Gugatan Raja Yogyakarta Tidak Harus Laki2025-06-17 07:24
Cara Menyimpan Roti Tawar agar Awet, Perlu Ditaruh dalam Kulkas?2025-06-17 07:16
Janjikan Kepastian Hukum Kepada Pengusaha, Praktisi Hukum Hadirkan INIAC2025-06-17 07:11
Bongkar Korupsi Garuda, Kejagung Minta Peter F Gontha Kooperatif2025-06-17 07:10
Simak Lokasi dan Jadwal Kirab Waisak 2024 di Candi Borobudur2025-06-17 07:00
Tamara Tyasmara dan Ibunya Menangis Histeris Usai Diperiksa di PMJ2025-06-17 06:39