会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Pemerintah Genjot Hilirisasi Rumput Laut dan Kelapa!

Pemerintah Genjot Hilirisasi Rumput Laut dan Kelapa

时间:2025-06-13 06:32:55 来源:quickq安卓版安卓下载 作者:焦点 阅读:949次
Warta Ekonomi,quickq最新官方 Jakarta -

Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, mengatakan pemerintah saat ini telah mulai mengarahkan fokus hilirisasi ke sektor-sektor pertanian berbasis komunitas seperti rumput laut dan kelapa.

Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah industri sekaligus memperluas penciptaan lapangan kerja, khususnya di daerah pesisir dan pedesaan. Pasalnya, Indonesia adalah produsen kedua terbesar rumput laut di dunia, dan memiliki potensi besar untuk mengembangkan produk-produk turunan bernilai tinggi.

Pemerintah Genjot Hilirisasi Rumput Laut dan Kelapa

Pemerintah Genjot Hilirisasi Rumput Laut dan Kelapa

“Kami akan membantu petani-petani rumput laut skala kecil agar dapat masuk ke rantai nilai industri hilirisasi. Ini bukan hanya soal investasi, tetapi juga soal pemberdayaan ekonomi lokal,” kata Rosan dalam International Conference of Infrastructure (ICI) 2025, Kamis (12/6/2025).

Pemerintah Genjot Hilirisasi Rumput Laut dan Kelapa

Baca Juga: BKPM Buka-Bukaan Sumber Investasi di Jakarta

Pemerintah Genjot Hilirisasi Rumput Laut dan Kelapa

Selain itu, pemerintah juga mulai mendorong hilirisasi kelapa. Rosan menyampaikan bahwa pekan lalu, telah dilakukan groundbreaking pembangunan industri hilirisasi kelapa di Morowali, Sulawesi Tengah. Proyek ini diharapkan menjadi model untuk direplikasi di berbagai provinsi penghasil kelapa.

“Kelapa adalah komoditas yang sangat menarik. Walau investasinya belum optimal, potensi penciptaan lapangan kerjanya sangat besar dan menyentuh langsung kehidupan petani di banyak wilayah,” ujarnya.

Rosan menjelaskan hilirisasi adalah bagian dari peta jalan investasi nasional, di mana terdapat 23 komoditas prioritas yang memiliki potensi nilai tambah. Namun untuk saat ini, pemerintah akan memfokuskan pada 4–5 komoditas utama terlebih dahulu, termasuk nikel, rumput laut, dan kelapa.

Langkah ini sejalan dengan mandat Kementerian Investasi dan Hilirisasi yang tidak hanya bertugas menarik investasi, tetapi juga memastikan bahwa investasi tersebut menghasilkan transformasi struktural dalam perekonomian nasional.

“Tujuan utama dari hilirisasi ini bukan semata-mata ekspor barang olahan, tapi bagaimana menciptakan ekosistem industri yang menyerap tenaga kerja lokal dan berkontribusi pada kesejahteraan,” kata Rosan.

Baca Juga: Luhut Turun Gunung Bantu Gibran Kawal Hilirisasi Kemenyan

Ia juga menekankan keberhasilan hilirisasi memerlukan perbaikan regulasi, penyederhanaan izin usaha, dan kolaborasi dengan sektor swasta. Pemerintah saat ini tengah membangun sistem terpadu perizinan lintas kementerian untuk memudahkan investor masuk ke sektor-sektor tersebut.

Dengan strategi hilirisasi yang meluas ke sektor agrikultur, dia berharap pemerataan ekonomi antarwilayah bisa dicapai, dan ketergantungan terhadap komoditas mentah dapat dikurangi secara signifikan.

(责任编辑:休闲)

相关内容
  • PGN Dorong Lonjakan Pendaftaran Pelanggan Gas Bumi
  • Anak Buah Jadi Tersangka Penembakan Gedung DPR, Begini Reaksi Menhub...
  • Penumpang Makan Tuna Kaleng Bikin Perdebatan Etika di Pesawat
  • Menhub Mengaku Prihatin Anak Buahnya Jadi Tersangka Kasus...
  • Enggak Takut Perang, Iran Tak Akan Stop Ambisi Pengembangan Nuklir
  • Ketua DPRD Ngamuk ke Anak Buah Anies, Sampai Gebrak Meja Bos!
  • Pemerintah Gelontorkan Rp48,8 Triliun untuk Pembangunan IKN hingga 2029
  • Pemilik HGB Pagar Laut Tangerang Dibongkar Anak Buah Prabowo, Singgung Rezim Laut
推荐内容
  • Soal Pertemuan Prabowo dan Cak Imin, PKB Sebut Hanya Kasih Undangan Muktamar
  • Ingin Offer Terbaik, Trump Kabarnya Beri 'Deadline' Negosiasi Tarif AS
  • Heboh Biaya Bikin Paspor Naik, Masa Berlaku 10 Tahun Jadi Rp650 Ribu
  • Maruarar: 36 Rumah Dinas Menteri Sudah Rampung di IKN, 27 Tinggal Diserahterimakan
  • Soal Pertemuan Prabowo dan Cak Imin, PKB Sebut Hanya Kasih Undangan Muktamar
  • Menteri Wihaji Fokus Benahi Masalah Stunting dan Lost Generation